Museum Islam Indonesia : Jendela Peradaban Untuk Generasi Muda Meraih Mimpi
Berkunjung ke Museum Seni Islam atau yang biasa juga dikenal dengan nama Indonesian Islamic Art Museum di Lamongan, pada dasarnya merupakan salah satu jendela peradaban yang dapat mengantarkan kita untuk dapat menengok sejarah dan peradaban Islam yang pernah mencapai puncak kejayaannya dimasa lampau.
Berbagai macam koleksi artefak dari berbagai belahan dunia dan Indonesia yang bernilai sejarah dan religi terdapat didalamnya. Berbagai macam artefak tersebut dapat memproyeksikan bagaimana peradaban dan seni Islam berkembang pada masa lampau. Berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum dapat mengasah rasa cinta dan menumbuhkan rasa memiliki akan sejarah dan peradaban Islam bagi generasi muda.
Berkunjung ke Indonesian Islamic Art ini sama halnya dengan peribahasa sekali mendayung dua-tiga pulau terlampau. Hal ini dikarenakan dengan mengunjungi museum ini kita dapat belajar dan mendalami tentang sejarah, seni, dan teknologi yang tentunya bermuatan religi yang sangat penting bagi anak-anak dan orang dewasa.
Indonesian Islamic Art Museum menggunakan strategi belajar aktif (active learning) yang dapat melibatkan seluruh indera dan pengalaman pengunjung melalui lewat konsep edutainment. Diantaranya penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) dan QR movie. Melalui proses belajar bertemakan sejarah peradaban Islam di dunia dan Imdonesia dengan melibatkan pengalaman dan emosi pengunjung, sehingga pembelajaran di museum adalah sesuatu yang dilakukan secara reflektif namun tetap dalam ranah edukasi.
Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan di museum, yang telah dirumuskan oleh UNESCO, yang berupa 4 pilar pendidikan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di museum (The Four Pillars of Education in 21st Century).
Berdasarkan catatan dari UNESCO ini tentunya kita dapat melihat pengaplikasiannya dari Museum Islam, atau Indonesian Islamic Art Museum, seperti berikut :
1. Belajar untuk tahu (learning to know)
Belajar untuk tahu merupakan ranah pembelajaran kognitif, yang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pengetahuan (knowledge) dengan sebaik-baiknya.
Indonesian Islamic Art Museum terlibat dalam proses pembelajaran kognitif dengan menyajikan tampilan informatif. Disini pameran yang disajikan sebanyak mungkin mengandung informasi yang memadai serta disajikan secara komunikatif. Sehingga pengunjung yang awam sekalipun mudah memahami dan mencerna informasi pengetahuan tentang dunia Islam pada seluruh zona ruang museum.
2. Belajar untuk melakukan (learning to do)
Proses belajar di museum saat ini juga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan tidak hanya keterampilan psikomotorik atau keterampilan fisik saja tetapi juga harus terampil di dalam management dan penerapan konsep. Dalam ruang lingkup museum hal yang disajikan keoada para pengunjung harus bersifat interaktif . Oleh karena itu pada Indonesian Islamic Art Museum para pengunjung akan disajikan pemutaran film kelahiran Islam dan film 3D animasi. Para pengunjung juga dapat bermain aplikasi Augmented Reality (AR) yang dapat diakses melalui ponsel android.
3. Belajar menjadi ( learn to be )
Pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk karakter kepribadian yang menjadikan seseorang sadar akan cita-cita dan impian yang dimilikinya. Dengan ini pengenalan terhadap benda - benda artefak peninggalan masa kejayaan Islam diharapkan mampu memberi semangat dan keyakinan terhadap kekuasaan tuhan Kun Fayakun (ketika tuhan berkata jadilah maka terjadi) dan menumbuhkan kesadaran Man jadda wa jadda (siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan berhasil).
4. Belajar untuk hidup bersama
( learn to live together)
Indonesian Islamic Art Museum juga akan membawa pengunjung untuk bersama-sama merefleksikan makna kehidupan dari perbedaan budaya, keyakinan, dan sudut pandang yang beragam dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan Dunia. Hal ini seirama dengan ajaran agama Islam yang bersifat "Rahmatan lil Alamin" . Agama yang mengajarkan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang pluralisme seperti di Indonesia ini. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dan damai di masyarakat Indonesia dan Dunia.
Nah menarik bukan ?
Ayoo, berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum, Lamongan, Jawa Timur!
Berikut ini petunjuk lokasi dan informasi lainnya.
Lokasi :
Museum Islam Indonesia Lamongan berlokasi di Jl. Raya Deandles Paciran , Lamongan. Museum ini berada di area Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo Lamongan (Mazoola).
Tarif Masuk :
Senin - Kamis (Weekday ): Rp. 15.000
Sabtu - Minggu (Weekend) : Rp. 20.000
Jam Buka Museum :
Pukul 08.00 - 17.00 WIB
Information & Reservation Centre
WA : 0857-4840-5800
Komentar
Posting Komentar