Menilik Keindahan dan Keunikan Karakterisrik Keris Madura Berusia Ratusan Tahun


Keris adalah karya nenek moyang bangsa Indonesia yang proses penciptaannya menggunakan teknik tempa lipat, yaitu dengan cara dilipat, dibakar, dan ditempa secara berulang-ulang hingga pada akhirnya menghasilkan bermacam-macam bentuk bilah keris dengan dihiasi tatanan motif pamor yang indah, unik, dan berkarakteristik. 

Keris dibuat dan menjadi warisan budaya hampir di setiap wilayah Nusantara, seperti di Sumenep ujung timur pulau Madura. Sumenep adalah salah satu kabupaten yang merupakan cikal-bakal adanya kerajaan di pulau Madura, mempunyai banyak keris peninggalan kerajaan yang pernah berjaya dimasanya.

Keris di Nusantara sangat beragam, hingga setiap jenis keris mempunyai bentuk dan karakteristik yang berbeda-beda, untuk mengetahui karakteristik setiap keris, kita perlu mengkaji dua aspek sebagai berikut: Bilah dan Prabot Keris, Berikut ini contoh gambar Bilah dan Prabot Keris Madura

1. Bilah keris 
Terdapat tiga unsur yang harus dilihat untuk mengetahui karakteristik sebuah keris
 Dhapur atau  biasa juga disebut dengan bentuk bilah keris baik itu keris lurus maupun luk dengan ricikan tertentu. 
- Ricikan adalah nama-nama bagian yang tertera atau yang sengaja dibuat untuk  menjadikan ciri yang diterapkan di bagian sebuah pusaka (keris)”.
- Pamor adalah hiasan atau gambaran atau motif atau ornamen pada bilah tosan aji, yakni keris, tombak, pedang, wedung, dll. Hiasan atau gambar tersebut terbentuk, timbul, developing, karena proses penempaan,  dan bukan karena diukir atau diserasah (inlay), bukan pula karena bilah besi keris dilapisi dengan logam lain. Tidak hanya sebagai hiasan, pada setiap motif pamor keris juga terdapat tuah yang dipercaya sejak jaman dahulu dan tidak terlepas dari kehidupan pemilik keris.

2. Prabot keris
Segala sesuatu yang menjadi pelengkap bilah keris disebut dengan prabot keris. Bahan perabot pada umumnya kayu untuk warangka dan jejeran, sedangkan logam mulia, logam lain, atau batu permata digunakan untuk mendhak, selut, dan pendhok.
Adapun prabot keris yang dimaksud ialah hulu dan warangka
Hulu yang didalam dunia perkerisan adalah tempat pegangan tangan yang menempel pada bilah keris berbahan kayu, tulang sapi, tanduk bahkan gading. Bentuk dan motif ukirnya beragam mempunyai ciri khas sesuai dengan daerah dan mranggi yang menempa.

-Warangka merupakan sarung atau wadah dari bilah keris sebagai satu-kesatuan dengan hulu keris. Secara umum warangka terbuat  dari kayu seperti kayu cendana wangi, timaha, mentaos, kemuning hingga kayu jati. Bentuk-bentuk warangka yang dibuat mempunyai karakteristik dengan motif ukir yang sesuai dengan gaya kedaerahan dan ciri khas dari mranggi tertentu. 

Keris Sumenep terdiri atas bilah dan perabot (hulu dan warangka) yang mempunyai ciri-ciri khusus, baik bentuk serta ragam hiasnya sangat terlihat jelas mempunyai karakteristik yang indah, sebelum bilah dikeluarkan dari sarungnya. Secara umum keris Sumenep mempunyai perabot yang cenderung berukir, baik ukiran sedikit hingga ukiran yang hampir penuh pada seluruh permukaan hulu dan warangka keris Sumenep.

Hulu keris Sumenep memiliki bentuk dasar silindris yang ujungnya menyatu pada satu titik membentuk ikal. Bentuk itulah yang terus dikembangkan hingga menjadi beragam bentuk hulu, seperti: Tumenggungan, Donoriko, Koju’ Marengnges, Kong-bukong, Potre Sadu, Topeng Butah, Pulasir, Jurigan dan Janggelan.  Berikut ini contoh gambar hulu keris Madura
 
Warangka keris Sumenep memiliki berbagai macam bentuk seperti: warangka Daunan yang menyerupai selembar daun, warangka Dhang-odhangan yang berbentuk mnyerupai Udang, dan warangka Jurigan merupakan bentuk pengembangan dari Dhang-odhangan. Berikut inj gambar warangka keris madura

Hulu dan warangka keris Sumenep merupakan karya para Mranggi Sumenep jaman dahulu yang terinspirasi dari keadaan alam pulau Madura khusunya kabupaten Sumenep. Begitu pula ragam hias yang digunakan untuk menghias perabot, juga terinspirasi dari keadaan alam dan sejarah Sumenep seperti motif tumbuhan dan hewan berupa kerang, kuda bersayap dan naga sebagai lambang keraton Sumenep.

Pamor keris Sumenep terasa tajam saat diraba seperti pada pamor blarak dan pamor lain yang tergolong pamor miring. Tekstur pamor pada keris Sumenep juga terlihat tebal dan terasa kasar saat diraba, hal itu terjadi pada motif pamor yang tergolong pamor mlumah seperti pamor ngulit semangka dan pamor lainnya yang sering dibuat pada keris Sumenep. Berikut ini contoh gambar pamor dari keris Madura

pamor keris Sumenep yang timbul dan kasar bukan berarti empu Sumenep jaman dulu tidak bisa membuat pamor yang halus, pamor keris Sumenep memang sengaja dibuat kasar dan dipertahankan sebagai karakteristik keris Madura khusunya Sumenep.

Menarik bukan ? ?
Ingin melihat Keunikan dan Karakteristik Keris Madura dan senjata tradisional dari berbagai daerah di Indonesia lainnya secara langsung dan merasakan wisata sejarah yang bernafaskan Islami sehingga dapat menginspirasi generasi muda untuk semakin menghargai, memiliki dan mencintai sejarah. 
Terutama tentang sejarah kejayaan peradaban islam dari Indonesia dan Dunia 

Ayoo, berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum, Lamongan, Jawa Timur! Berikut ini petunjuk lokasi dan informasi lainnya. 

                                 Lokasi :
Museum Islam Indonesia Lamongan berlokasi di Jl. Raya Deandles Paciran , Lamongan. Museum ini berada di area Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo Lamongan (Mazoola).

                              Tarif Masuk :
       Senin - Kamis (Weekday ): Rp. 15.000
       Sabtu - Minggu (Weekend) : Rp. 20.000

                       Jam Buka Museum :
                    Pukul 08.00 - 17.00 WIB 

            Information & Reservation Centre
                       WA : 0857-4840-5800


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kain Patola : Keanggunan yang Menyimpan Magis Didalamnya

Konstribusi Dirham Pasai Terhadap Peradaban Islam di Nusantara

Museum Islam 3 Dimensi Pertama di Indonesia : Solusi belajar sejarah tanpa bosan